Jumat, 05 Oktober 2012

MAHASISWA UNESA MENG-CREAT KESENIAN BESUT

       Besut (Besutan) adalah suatu bentuk kesenian yang dilahirkan oleh seorang bernama Besut, berasal dari kota Jombang Jawa Timur. Kesenian ini bermula dari kebiasan Besut dalam melakukan pekerjaan sehari-harinya yaitu mengamen. Dengan bentuk monolog besut selalu membawakan cerita yang berkisar pada persoalan sosial, dan selalu menokohkan dirinya sebagai pelaku dari cerita yang digambarkan. Selain dirinya masih terdapat tokoh-tokoh lainnya yang selalu hadir dalam kisahnya, yaitu Paman Jamino, Rusmini, dan Somo Gambar.

       Dari fenomena kesenian ini, dua orang mahasiswa jurusan Sendratasik Unesa bernama Uut dan Vivin mencoba mencipta sebuah pertunjukan tari yang diberi judul Besut Beset. Tidak jauh dari kebiasaan besut dalam mengisahkan dirinya, dua penata tari muda ini ingin mengangkat perasaan seorang besut yang tidak lagi mendapat perhatian atau kasih sayang dari seorang istri bernama Rusmini. Peradaban modern yang kapitalis mampu mempengaruhi bahkan merubah sifat dan karakter seorang Rusmini yang menjadi konsumtif dan egois. Ketika segala sesuatu telah mudah dicapai atau didapat oleh seorang Rusmini, maka dengan mudah pula ia meninggalkan apa yang telah dimiliki sebelumnya sekalipun itu adalah suami tercinta. Puncak dari sajian pertunjukan tari tersebut memberikan gambaran perasaan seorang Besut yang terbeset-beset hatinya karena ditinggal sang istri tercinta. Tampaknya pesan moral inilah yang ingin disampaikan oleh dua penata tari muda dari Unesa ini.

       Selain menyampaikan pesan moral yang menarik, karya yang ditata dengan konsep pertunjukan prosenium ini secara visual juga memberikan kesan sangat spektakuler. Kemampuan teknik gerak yang sangat bagus dari para penarinya yang berjumlah lima orang mahasiswa tersebut, memberikan kesan ruang yang bersih dan enak ditonton. Kecermatan koreografer dalam mengungkap budaya kesenian Besutan memberikan kesan koroegrafi yang sangat unik. Demikian pula talenta para penari yang sangat bagus dalam mengekpresikan karya tari ini, membuat pertunjukan menjadi hidup. Susunan- susunan gerak yang dipadu dengan musik, busana, properti, serta setting memberikan kesan yang dinamis dan cukup efektif dalam menyibolkan suasana dan peristiwa yang ingin digambarkan.
       Karya Tari ini sengaja dikemas, dipersiapkan untuk mengikuti Pekan Seni Mahasiswa Nasional yang diselanggarakan di Mataram dan diikuti oleh berbagai Perguruan Tinggi se-Indonesia. Tari Besut Beset ini merupakan perwakilan dari BPSMI Jawa Timur dalam rangka kesertaanya mengikuti Peksiminas tersebut. Hasil yang diraih dalam kegian ini ternyata, tari yang di beri judul Besut Beset ini mendapatkan nominasi juara ke III dari seluruh sajian tari yang dikuti oleh Perguruan Tinggi se-Indonesia.